Pada Rabu malam, lifter legendaris Eko Yuli Irawan pada cabor angkat besi nomor 61kg putra.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Arena Paris Sud, Eko Yuli memulai penampilannya di sesi snatch dengan percobaan di angkatan 135kg yang gagal dilakukannya.
Untungnya, Eko berhasil pada percobaan kedua dengan angkatan yang sama.
Pada percobaan ketiga, Eko dinyatakan gagal pada angkatan 139kg walaupun ia berhasil melakukannya.
Di sisi lain, Li Fabin berhasil meraih angkatan terbaik pada 143kg yang sekaligus memecahkan rekor Olimpiade.
Artinya, snatch terbaik Eko Yuli Irawan berada di 135kg yang berada di bawah Li Fabin.
Namun Eko masih berada di atas lifter Thailand, Silachai Theerapong yang mencatatkam 132kg.
Baca juga: Sisa Atlet Indonesia di Olimpiade Usai Kegagalan Rajiah dan Desak Made
Memasuki sesi clear and jerk, Eko gagal pada tiga kali percobaan pada angkatan 162kg.
Hasil tersebut memastikan Eko gagal meraih medali.
Artinya, ini untuk pertama kalinya ia gagal membawa pulang medali setelah sempat meraih perunggu pada Beijing 2008 dan London 2012, serta Perunggu di Rio 2016 dan Tokyo 2020.
Tersisihnya Eko membuat tim angkat besi Indonesia kini tinggal tersisa dua orang.
Pertama, ada Nurul Akmal. Nurul Akmal dijadwalkan akan bertanding pada Minggu (11/8/2024) pukul 16.30 WIB di kelas +81kg putri.