Dengan demikian, tidak akan ada lagi istilah tim inti.
Jadi, pada akhir VNL 2025 nanti, penghuni dasar klasemen bakal terdegradasi dan digantikan oleh negara dengan peringkat dunia terbaik di luar kontestan yang bertahan tak peduli tim tersebut dulunya adalah negara pencetus VNL.
Penghapuas ini diharapkan bisa meningkatkan persaingan, termasuk memperbesar peluang negara lain lolos ke VNL, tak terkecuali tim dari Afrika.
Pada edisi 2024, VNL tak memberlakukan sistem degradasi.
Dua tim tambahan untuk VNL 2025 berasal dari satu tim juara Challenger Cup dan satu tim dengan peringkat dunia terbaik yang belum masuk dalam list.
Baca juga: Update Ranking FIVB Putri usai Challenger Cup Rampung, Vietnam Melejit
Untuk edisi 2025, tim peringkat terbawah VNL akan otomatis terlempar. Adapun penggantinya adalah tim dengan ranking dunia terbaik yang belum masuk list.
Dengan demikian, jalur promosi ditentukan hanya dari ranking dunia.
Meski tak ada lagi FIVB Chanllenger Cup, masing-masing konfederasi akan tetap mengehalat kompetisi di tingkat benua sebagai sarana untuk mencari poin.