Balapan yang di Sirkuit Magny-Cours itu berlangsung dengan kacau lantaran terjadi 10 kecelakaan dan gagal finis akibat trek yang sangat licin usai diguyur hujan deras.
Namun, Van der Mark tetap sukses menyelesaikan balapan dengan hasil yang memuaskan meskipun banyaknya hambatan yang terjadi di sirkuit.
Michael van der Mark menjadi sorotan publik lantaran memiliki latar belakang dengan keturunan Tanah Air. Menariknya, ia adalah pembalap Belanda berdarah Indonesia.
Profil Michael van der Mark
Pebalap kelahiran 26 Oktober 1992 itu memiliki darah Indonesia dari sang nenek, Yohana Matitaputty, yang merupakan kelahiran Ambon, Maluku.
Baca Juga: [Spesifikasi BMW M1000RR, Motor Toprak Razgatlioglu di WSBK 2024]
Sayang, ia belum sempat pulang ke tanah kelahiran sang nenek untuk menemui sanak saudara di sana. Tapi, ia selalu memiliki rencana untuk berkunjung ke Ambon.
Ternyata, bakatnya menunggangi kuda besi menurun dari sang ayah yang juga merupakan pembalap roda dua, Henk van der Mark.
Pembalap berusia 31 tahun itu telah aktif terjun ke dunia balap sejak 2008 hingga 2010 dengan mulai berpartisipasi di ajang Kejuaraan Dunia 125cc dengan Honda, Aprilia, dan Lambretta.
Kemudian, ia melanjutkan dengan berkompetisi di Moto2 World Championship pada 2011 bersama Ten Kate. Selanjutnya, ia turut berlomba di Supersport World Championship mulai 2012-2014.