Fadil menilai cara ini akan membuat jalur masuk pelatnas menjadi lebih merata sehingga atlet-atlet potensial yang gugur di seleknas karena beberapa faktor tetap dapat kesempatan melalui jalur lain.
Melalui sistem baru nanti, PBSI juga akan mendorong pengurus di tiap provinsi untuk bekerja keras mengembangkan atlet-atlet di daerahnya masing-masing.
"Ini menjadi ajang pemantauan bagi kami yang ada di pengurus pusat agar keberlanjutan rekrutmen pemain pelatnas itu bisa kita pantau dari sekarang," kata Fadil.
“Di samping tentu membuka ruang bagi pengprov-pengprov untuk menunjukkan kualitasnya supaya merata, bukan hanya di pulau Jawa, tapi pulau-pulau di Sumatera, di Kalimantan, Sulawesi, menunjukkan kualitasnya,” ujar eks Kapolda Metro Jaya ini.
Baca juga: Arena Pelatnas PBSI Cipayung Kemungkinan Dipindah ke Lokasi Ini
Tanpa pemain Pelatnas
Cabor bulutangkis di PON 2024 tidak diikuti pemain-pemain pelatnas.
Ini berbeda dengan PON Papua 2021 yang masih diikuti 32 atlet pelatnas, dengan 10 di antaranya dari DKI Jakarta.
Fadil menyebut tak adanya pemain pelatnas bertujuan agar PON 2024 bisa melahirkan bibit-bibit pebulu tangkis andal yang dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia di masa depan.