Sunday, September 22, 2024

"Kami memprioritaskan pesertanya berasal dari klub Liga 1 atau kami membuka siapa saja yang mau berinvestasi di sepak bola putri," kata Erick, Sabtu (21/9/2024).

Pria yang juga Menteri BUMN itu menyebut, dirinya sudah membentuk tim untuk mengonsep dan menyusun detail soal Liga 1 Putri tersebut.

Tanpa degradasi

Selain soal delapan klub peserta, Erick menyampaikan bahwa Liga 1 Putri tersebut akan berlangsung tanpa degradasi.

Jadi, sistemnya seperti kompetisi di Amerika Serikat dan Australia.

"Itu karena liga putri perlu kestabilan, bukan protektif kepada yang mau berinvestasi," tutur dia.

Akan tetapi, Erick mengutarakan bahwa PSSI masih membicarakan beberapa hal terkait Liga 1 Putri itu lantaran ada potensi risiko.

Salah satunya adalah bagaimana jika salah satu dari delapan klub itu mundur yang membuat total peserta menjadi berkurang.

"Kalau di bawah delapan (klub), kompetisi akan terlalu pendek. Misalnya lebih dari delapan, takutnya (klubnya) 'bengek' karena di sana ada cashflow, uang, sponsor dan lain-lain," ujar pria yang juga menjabat Menteri BUMN itu.

BACA JUGA: Profil Nikita Tromp, Pemain Diaspora Anyar Timnas Indonesia Putri

Dibahas di Kongres

Menurut Erick, semua rencana yang ia paparkan ini akan dibahas lebih dulu di internasl Komite Eksekutif alias Exco.