Monday, November 25, 2024

Sebenarnya, produk KW masuk kategori aftermarket. Kenapa disebut KW? hal ini disebabkan merek produsen komponen ini tidak pernah sekalipun dipercaya menjadi pemasok resmi produsen-produsen otomotif terkemuka.

Contoh: Beberapa produsen mobil Jepang menggunakan produk rumah/mika lampu yang dipasok oleh Koito, Stanley, Imasen dan lain-lain. Kalau lampu mobil Anda pecah dan diganti dengan lampu buatan merek tersebut, berarti itu adalah spare part OEM alias 'ori'.

Baca juga: Suzuki Perkenalkan Mobil Listrik Perdana eVitara

Ciri-ciri produk OEM bisa dilihat dari kemasannya. Biasanya komponen tersebut dibungkus dengan kardus yang diberi label sesuai dengan merek kendaraan, dan bukan merek pemasok.

Bila mereknya di luar itu, berarti itu adalah produk lampu aftermarket dalam hal ini disebut sebagai KW. Produk lampu aftermarket dikemas dengan merek produsen lampu yang bersangkutan, separti contohnya: Depo, TYC, dan lain-lain.  

Untuk produk aftermarket berstatus KW, biasanya memiliki kualitas yang tidak bisa menyamai, apalagi melebihi kualitas OEM, mulai dari kepresisian produk, hingga kualitas material. Oleh karena itu, konsumen tetap menyebutnya sebagai produk KW, meskipun sejatinya sama-sama berstatus produk aftermarket. (Foto Ilustrasi: GIAMM)