Situasi Martin mengingatkannya pada rasa gugup yang dihadapinya selama tahun pertama perebutan gelar pada tahun 2022.
Ketika itu ia menghadapi putaran akhir dengan keunggulan 23 poin atas pembalap Yamaha, Fabio Quartararo .
“Saya ingat betul (musim) 2022 dan saya pikir Jorge sedikit merasakan tekanan, tetapi itu normal," ucap Bagnaia dikutip dari
Motorsport.
“Saya melihat sepanjang akhir pekan dia cukup gugup dan ini adalah sesuatu yang normal. Saya pikir saat balapan, dia bisa mengendalikan situasi dengan baik."
"Dia melakukan pekerjaan yang sangat baik hari ini, dia berhasil memulai di baris kedua, dia berhasil finis di podium, jadi saya rasa itu tidak akan terlalu sulit," ucap pria yang punya nama sapaan Pecco itu.
Kamera TV menangkap Martin tampak sangat gelisah selama latihan pada hari Jumat setelah kembali ke pit.
Ia kemudian berdalih bahwa ia tampak frustrasi karena kepala krunya tidak segera ada di garasi tim.
Martin juga terlihat menggelengkan kepalanya setelah disalip oleh Bastianini pada putaran terakhir dalam ajang balap sprint, sebuah langkah yang menjatuhkannya dari posisi kedua ke ketiga dan membuatnya kehilangan dua poin dalam perebutan kejuaraan.
BACA JUGA: Jumlah Kemenangan & DNF Francesco Bagnaia di MotoGP 2024 Sebelum Putaran Penutup