3. Berhenti Lama di Posisi D
Seringkali, pengemudi mobil matic terbiasa berhenti lama dengan membiarkan tuas transmisi berada pada posisi D. Hal ini dapat menyebabkan gesekan yang berlebihan pada kopling, karena kopling terus bergesekan meskipun rem telah ditekan.
Selain membuat mobil matic cepat rusak, hal ini dapat mengurangi usia pakai kopling dan transmisi secara keseluruhan. Selain itu, terdapat pula risiko keamanan akibat potensi kelengahan pengemudi saat menahan pedal rem.
4. Pindah Posisi D ke R tanpa Berhenti
Memindahkan posisi transmisi dari D ke R tanpa berhenti terlebih dahulu juga dapat merusak sistem transmisi mobil matic secara keseluruhan.
Seperti dijelaskan di atas, transmisi membutuhkan waktu dan penyesuaian saat beralih antara gigi. Jadi, melakukan hal ini saat kendaraan masih bergerak dapat menyebabkan perpindahan yang tidak tepat dan kerusakan pada komponen transmisi.
5. Tiba-tiba Pindah ke Gigi Rendah
Meskipun fitur-fitur seperti overdrive off atau mode sport pada sistem transmisi otomatis dapat memberikan torsi instan, penggunaan fitur ini secara berlebihan ternyata dapat merusak transmisi.
Sebagai contoh, tiba-tiba pindah ke gigi rendah saat mesin mobil berputar di atas kecepatan 3.000 rpm dapat menyebabkan gesekan yang berlebihan pada kopling.
6. Terlalu Lama Menahan Posisi Gigi Rendah
Penggunaan posisi gigi rendah pada transmisi otomatis bisa dilakukan, asal jangan berlebihan. Hal ini sebaiknya hanya dilakukan dalam kondisi tertentu, seperti saat melewati jalan menanjak.