Piala Dunia 2030: 6 Tuan Rumah, 3 Benua, 5 Zona Waktu, 2 Musim
Seunik apa Piala Dunia 2030, berikut gambaran singkatnya
Perjalanan tambahan ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai komitmen FIFA terhadap keberlanjutan setelah klaimnya bahwa Qatar 2022 akan netral karbon disebut "berbahaya dan menyesatkan" oleh para pencinta lingkungan.
"Bagi seorang penggemar, ini akan menjadi mimpi buruk logistik," kata penggemar sepak bola Inggris, Garford Beck, yang bepergian untuk menonton tim di turnamen besar, kepada BBC Radio 5 Live.
"Itu mengerikan di Rusia, perjalanan dari Moskow ke Samara untuk perempat final memakan waktu 18 jam sekali jalan dengan kereta api.
"Saya pikir yang tidak mereka pahami adalah bahwa para penggemar tidak menyukai turnamen di dua negara, apalagi enam atau tiga negara," pungkasnya.
Di sisi lain, FIFA punya alasan kenapa tetap ingin menjalankan Piala Dunia 2030 dengan skenario tersebut.
“Di tengah dunia yang terpecah belah, FIFA dan sepak bola bersatu,” kata Presiden FIFA Gianni Infantino.
“Dewan FIFA, yang mewakili seluruh dunia sepak bola, sepakat dengan suara bulat untuk merayakan seratus tahun Piala Dunia FIFA, yang edisi pertamanya dimainkan di Uruguay pada tahun 1930, dengan cara yang paling tepat."
"Oleh karena itu, perayaan akan diadakan di Amerika Selatan dan tiga negara Amerika Selatan - Uruguay, Argentina, dan Paraguay - akan menyelenggarakan satu pertandingan masing-masing untuk Piala Dunia FIFA 2030."