Teknik Pengereman Motor Kopling saat Hujan
Para bikers tentu saja harus lebih berhati-hati khususnya dalam teknik berkendara motor kopling di saat hujan deras
Apalagi saat kondisi ban belakang terkunci, biasanya kaki juga refleks melepas tuas rem. Mengingat, saat kondisi seperti ini, gerakan refleks biasanya sudah diantisipasi. Terpenting, fokus untuk mengendalikan motor tetap berjalan.
Berbeda dengan motor manual yang sistem pengeremannya bisa dibantu engine brake, sedangkan pada motor matic hanya mengandalkan rem dan feeling pengendara
Herry menerangkan hal tersebut lumrah terjadi dikarenakan bobot motor matic cenderung lebih berat di belakang dibanding di depan, oleh karena itu penting bagi biker memahami cara pengereman yang benar.
Untuk itu Herry mengingatkan, pada kecepatan tinggi di atas 40 km per jam, pengereman motor matic sebaiknya menggunakan teknik combi brake/rem kombinasi, yaitu menarik tuas rem bersamaan secara perlahan agar ban belakang tidak slip/ngebuang.
"Gunakan pijakan kaki untuk memindahkan bobot saat terjadi rem mendadak, karena ketika itu terjadi secara otomatis bobot pengendara akan mendorong ke depan, jadi jangan mengandalkan tumpuan pada setang dan tangan saja," terang Herry.
Hal lain yang perlu diwaspadai adalah kondisi ban yang sudah botak/habis. Saat hujan kondisi ban yang botak sangat berpengaruh terhadap efek aquaplaning, karena sudah tidak bisa membuang air dengan sempurna sehingga traksi berkurang.
"Kondisi seperti ini bisa mengakibatkan sepeda motor tidak bisa dikendalikan bahkan hilang kendali, apalagi pada saat pengereman dan pindah jalur," tutup Herry.