Sebagai informasi, kali terakhir ada pembalap Repsol Honda selain Marc Marquez yang bisa memenangi balapan terjadi pada MotoGP Valencia tahun 2017.
Saat itu, Dani Pedrosa berhasil menempati podium pertama pada balapan penutup di musim yang berakhir dengan gelar juara untuk Marc Marquez.
Jadi, bisa dibayangkan, ketika Marquez yang selama ini jadi andalan sudah tak bisa lagi diharapkan, apa yang terjadi pada Repsol Honda?
Jawabannya bisa dilihat pada klasemen akhir MotoGP 2020, 2021, dan 2021.
Pada 2020, Repsol Honda hanya menempati peringkat kesembilan dari 11 tim.
Setahun kemudian, keadaan tak sepenuhnya membaik. Repsol Honda menempati peringkat kelima dari 11 tim.
Pada 2022, peringkat Repsol kembali turun ke posisi yang sama seperti tahun 2020.
Keadaaan makin memburuk di musim 2023. Sampai setengah musim berjalan, Repsol menempati posisi ke-11 alias juru kunci.
Buruknya performa Repsol Honda dan pabrikan Jepang secara umum membuat penyelenggara MotoGP berwacana memberikan hak konsesi.
Hak yang sama dulunya pernah diberikan untuk tim-tim Eropa saat mereka belum sekompetitif sekarang.
Penyelenggara MotoGP berharap, sejumlah keistimewaan yang didapat tim konsesi bisa membantu tim-tim pabrikan Jepang untuk kembali kompetitif.
Namun, yang jadi masalah, Ducati menentang wacana tersebut.