Mengenal Trade dalam NBA dan Perbedaannya dengan Transfer Pemain di Sepakbola
Dalam sepekan terakhir, jagat media sosial dihebohkan dengan aksi trade dua klub bola basket NBA, LA Lakers dan Dallas Mavericks.
Seperti diberitakan sebelumnya, Luka Doncic sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan kontrak super maksimal senilai USD350 juta pada musim panas mendatang.
Sistem Trade dalam NBA
Malansir laman resmi NBA, istilah trade mengacu pada pertukaran pemain antara dua tim atau lebih. Tujuannya untuk memperkuat tim masing-masing.
Meski disebut dengan pertukaran pemain, tapi pada pelaksanaanya tidak semudah yang dibayangkan.
Setidaknya ada beberapa aspek yang diperhatikan masing-masing tim untuk melakukan trade pemain.
[Baca juga: Curahan Hati Luka Doncic usai Ditukar ke LA Lakers]
Pertama, pembatasan gaji atau salary cap yang telah disepakati dalam perjanjian bersama atau collective bargaining agreement.
Kedua, informasi medis dan asuransi pemain. Setiap tim wajib memberikan rekam jejak medis dan informasi mengenai asuransi sang pemain yang dipertukarkan.
Ketiga, pembayaran bonus pemain. Hal ini penting bagi tim yang melakukan trade pemain di pertengahan musim.
Keempat, klausul no-trade. Beberapa pemain memiliki klausul no-trade dalam kontraknya dan berhak untuk menolak trade.
Kelima, sistem draft pick. Dengan sistem ini, tim dengan peringkat rendah berhak mendapatkan pemain muda berbakat lebih dulu.
[Baca juga: Anthony Davis Telah Mendarat di Dallas]