SportCorner – Gelandang asal Kanada, Rebecca Quinn, menjadi pemain transgender dan non biner pertama yang tampil dalam Piala Dunia.
Penggawa berusia 26 tahun itu lahir di Toronto, Kanada pada 11 Agustus 1995 sebagai seorang perempuan. Ia tumbuh bersama tiga saudara wanita dan mulai bermain sepak bola sejak usianya enam tahun.
Pada bidang pendidikan, Quinn menimba ilmu di Universitas Duke dengan mengambil jurusan Biologi. Di sana juga dirinya menjadi orang Kanada pertama yang bermain untuk klub sepak bola Duke Blue Devils sejak 2013 hingga 2018. Hingga mendapat panggilan timnas pada 2014.
Selama berkuliah, Quinn mewakili negaranya dalam Olimpiade Rio 2016 serta berhasil membawa medali perunggu. Di mana ia juga mencatatkan sejarah sebagai satu-satunya atlet trans dan non biner pertama kompetisi tersebut.
Quinn mengaku sebagai trans dan non biner secara publik pada September 2020. Namun, ia tetap dipersilakan bermain di Piala Dunia Wanita berdasarkan jenis kelamin yang ditetapkan sejak lahir, yaitu perempuan.
Semenjak terang-terangan menjadi seorang non biner, rekan setim Quinn di timnas Kanada menyambut baik hal tersebut. Ditambah, performa yang mengagumkan saat mengolah kulit bundar membuat dirinya semakin mudah diterima oleh kalangan masyarakat.
Di luar rumput hijau, penggawa berusia 28 tahun itu kerap menyuarakan isu diskriminasi yang diterima orang-orang trans dan non biner lainnya. Ia membuat kampanye ‘See Them, Be Them’ dengan tujuan melindungi para trans berusia 13-17 tahun.