Bukan kali ini saja Akmal menjadi perhatian publik. Beberapa kali komentarnya sempat menimbulkan kontroversi.
Akmal menolak keras proses naturalisasi yang dilakukan PSSI. Dia bilang, PSSI merendahkan harga diri demi membujuk orang asing demi prestasi sesaat.
"Naturalisasi itu harusnya natural. Tidak perlu dikejar-kejar. Apalagi diimingi timnas," kata Akmal, di laman Instagramnya.
"Natuturalisasi itu harus atas keinginan sendiri tanpa paksaan. Inilah yang salah kaprah di sepak bola Indonesia. Naturalisasi jadi bisnis agen," ujarnya.
Komentar Akmal dibantah tegas Iwan Bule yang saat ini menjabat ketua umum PSSI.
"Agen adalah perpanjangan tangan dari federasi. Federasi lain pun menggunakan agen untuk menjembatani perbedaan bahasa dan kultur," ungkap Iwan Bule.
"Agen tidak seperti yang Anda pikirkan. Mereka juga membantu dalam melengkapi data. Coba pikir dulu kalau bicara," pungkasnya.
Kontroversi lainnya adalah terkait komentar Akmal soal batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. FIFA memutuskan mencoret Indonesia dengan alasan yang tak disebutkan secara pasti.
Kala itu, santer beredar kabar batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 karena ada Israel sebagai peserta. Dia menyebut, ada muatan politis di balik batalnya Indonesia jadi tuan rumah.
"Sekarang bicara sepak bola saja. Israel lolos maka semua kebijakan soal Piala Dunia harus kita turutin," katanya.
[Baca Juga: Simak Gaes! Inilah Jadwal dan Hasil Undian Voli Putra Asian Games 2022]