"Palestina saja memaklumi, masa orang Indonesia yang punya negara tidak memaklumi. Saya mengingatkan sebagai pecinta bola, sepak bola dijadikan alat politik pilihannya cuma dua. Naik elektabilitasnya atau jatuh dan terpuruk nama baiknya," ungkapnya.
Akmal Marhali dulu dikenal sebagai jurnalis olahraga. Kemudian, dia sempat terjun ke manajemen profesional sekitar satu dekade lalu.
Akmal dipercaya sebagai CEO dari Tangerang Wolves, klub yang dibentuk untuk tampil di Liga Primer Indonesia (LPI), liga breakaway menandingi Indonesia Super League (ISL).
Saat ini dia fokus sebagai penggiat di organisasi Save Our Soccer (SOS). SOS adalah wadah menuangkan segala masalah sepak bola Indonesia.