Saturday, November 23, 2024

www.SportCorner.id - Prancis melarang atlet memakai jilbab di Olimpiade 2024 dengan alasan berpegang teguh pada sekularisme ketat.

Keputusan ini pertama kali diungkapkan Menteri Olahraga Prancis, Amelie Oudea-Castera, dalam wawancara di sebuah program politik, Dimanche en Politique.

Dia mengatakan, setelah berdiskusi dengan Perdana Menteri Elisabeth Borne, para pejabat mengupayakan netralitas mutlak pada Olimpiade 2024 di Paris.

"Berkat keputusan Dewan Negara baru-baru ini, kami telah menyatakan dengan sangat jelas kepada Perdana Menteri keterikatan kami terhadap rezim sekularisme yang ketat," ujarnya, dikutip dari Daily Mail.

"Ini berarti larangan segala bentuk proselitisme, netralitas mutlak dalam pelayanan publik. Pemakaian cadar bukan sebagai faktor agama tetapi sebagai faktor budaya," katanya.

[Baca Juga: Profil Hwang Hee-chan: Dulu Dibikin Mewek Evan Dimas Cs, Sekarang Main di Liga Inggris]

Sebenarnya atlet memakai jilbab di Olimpiade bukan hal baru. Di Olimpiade 2016, atlet Amerika Serikat, Ibtihaj Muhammad menjadi Muslim Amerika pertama yang memakai jilbab saat bertanding anggar.

Sebelumnya, Prancis juga sudah melarang pesepakbola wanita memakai jilbab saat bertannding.

Sementara wanita saat ini diizinkan memakai jilbab di kompetisi FIFA - setelah larangan jangka panjang yang melarang jilbab dari tahun 2007 hingga 2014.