Piala Dunia Wanita U-17, yang diadakan di Yordania pada tahun 2016, menandai pertama kalinya pemain Muslim diizinkan memakai jilbab setelah larangan tersebut dicabut.
[Baca Juga: Takut Kebar-baran Warganet +62, Pemain yang Bikin Sandy Walsh Gegar Otak Private Akun Instagram]
Namun karena Prancis masih melarang hijab di Prancis, para pesepakbola tidak diizinkan memakainya di Piala Dunia Wanita 2019, yang diselenggarakan di negara tersebut.
Bintang Maroko, Nouhaila Benzina kemudian menjadi pesepakbola pertama yang mengenakan jilbab di Piala Dunia 2023.
PBB menentang keras keputusan Prancis yang melarang atlet memakai jilbab di Olimpiade 2024.
"Tidak seorang pun boleh memaksakan pada perempuan apa yang perlu atau tidak boleh dia pakai," ujar juru bicara Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Maria Hurtado.
"Secara umum, menurut komite penghapusan diskriminasi terhadap perempuan, setiap negara dalam konvensi tersebut, dalam hal ini Prancis, mempunyai kewajiban untuk mengambil semua tindakan yang tepat untuk mengubah pola sosial atau budaya apa pun yang didasarkan pada gagasan inferioritas atau superioritas kedua jenis kelamin," katanya.