Friday, September 20, 2024

[Baca Juga: Juara Japan Masters 2023, Gregoria Mariska Ukir Sejarah]

Peserta yang tampil pun tak sembarangan, lantaran hanya delapan pemain terbaik dari tiap sektor yang boleh tampil di World Tour Finals setelah menjalani masa kualifikasi.

Edisi perdana World Badminton Grand Prix Finals berlangsung di Jakarta pada 1983 dan dalam tiga edisi pertama World Badminton Grand Prix Finals, hanya nomor tunggal putra dan tunggal putri yang dilombakan.

Namun saat itu belum ada wakil Indonesia yang berhasil keluar sebagai juara, melainkan hanya gelar runner-up sukses diraih oleh Liem Swie King dan Ivana Lie pada edisi 1984.

Lalu pada edisi keempat di akhir tahun 1986-an yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, turnamen ini mulai menyertakan nomor ganda putra, putri, dan campuran.

Pada edisi tahun 1988, Rosiana Tendean/Erma Sulistianingsih (ganda putri) dan Eddy Hartono/Verawaty Wiharjo (ganda campuran) menjadi wakil Indonesia pertama yang berhasil keluar sebagai juara.

[Baca Juga: Jika Jadi Presiden, Anies Janji Bangun Stadion Mewah untuk PSM]

Jika peserta pada World Badminton Grand Prix Finals ditentukan berdasarkan peringkat dunia secara akumulatif, berbeda dengan kontestan BWF Super Series Finals.