Perjalanan etape pertama menuju Cilacap pada eksplorasi Daihatsu menyusuri Trans Jawa. (Dok.ADM)
Rute perjalanan yang dilewati cukup menantang, karena cukup berkelok-kelok. Ditambah, kondisi lalu lintas juga banyak dilalui truk besar. Kondisi tersebut bukan halangan bagi Xenia bermesin 2NR-VE 1.5 liter, meski diisi dengan lima penumpang, termasuk beberapa barang bawaan.
Memasuki etape kedua, tim eksplorasi melanjutkan perjalanan dari Cilacap menuju menuju ke Konservasi Penyu Kali Ratu di Jogosimo, Kabupaten Kebumen melewati Jalur Pantai Selatan yang legendaris di Indonesia, yaitu Jalan Daendels yang juga merupakan salah satu rute mudik lebaran yang menyimpan banyak sejarah.
Sepanjang perjalanan, tim eksplorasi Merapah Trans-Jawa 2024 lebih banyak menemui jalan lurus yang panjang. Jalur ini juga dikenal rute pengiriman upeti bagi berbagai kerajaan di Pulau Jawa dan dibangun pada 1838.
Setibanya di konservasi penyu binaan ADM, tim eksplorasi bersama perwakilan dari Astra Daihatsu Jogja – Magelang dan komunitas dari Daihatsu Xenia Indonesia Club (DXIC) di Kebumen melakukan aktivitas CSR untuk menanam cemara laut.
Setelah itu, tim eksplorasi kembali melanjutkan perjalanan dan menyempatkan diri melalui Terowongan Jalan Daendels sepanjang 1,3 km yang letaknya di bawah Bandara Internasional Yogyakarta dan menghubungkan Yogyakarta dengan Jawa Tengah.
Pada etape berikutnya, tim Merapah Trans-Jawa 2024 menikmati perjalanan dengan pesona Pesisir Selatan Jawa dari Yogyakarta – Pacitan – Lumajang. Selama perjalanan cukup banyak menemui jalan berkelok, seperti di daerah Pacitan. Selain berkelok-kelok, kontur jalannya pun naik dan turun. Dengan kondisi jalan yang beragam.