Selain itu, bagian ground electrode (lidah) memiliki bentuk penampang trapesium untuk mengurangi hambatan rambatan api saat busi memercikkan api, sementara elektroda tengah yang lebih kecil membuat percikan api lebih fokus.
Menurut Aji, dari hasil penelitian langsung dengan menggunakan kamera khusus yang terpasang dalam silinder mesin, busi NGK G-Power memiliki rambat api yang lebih cepat dibanding busi standar berkat perpaduan desain tersebut.
Baca juga: NGK Nyatakan Perang dengan Pelaku Pemalsuan Busi
Aji menambahkan bahwa peningkatan performa akan terasa bila kondisi mesin dalam keadaan yang baik. Artinya tidak ada masalah lain pada komponen mesin alias semua bekerja normal.
Namun Aji juga mengingatkan, bukan berarti dengan mengganti busi lantas performa mesin langsung meningkat drastis seperti motor balap. Karena pada dasarnya, busi aftermarket ini hanya berfungsi untuk membuat mesin mampu mengeluarkan seluruh potensinya melalui penyempurnaan pada sektor pengapian.
"Dengan pengapian optimal membuat campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar dengan sempurna. Dengan demikian, bahan bakar dapat sebanyak mungkin dikonversi menjadi tenaga mekanis sehingga meningkatkan efisiensi bahan bakar," ujar Aji kepada para awak media di Jakarta, Rabu (19/6).
Baca juga: 6 Mobil Listrik Diuji Sampai Baterai Habis, Ini Hasilnya
