"Gas hidrogen memiliki suhu pembakaran tinggi. Saat terbakar, gas ini bereaksi dengan oksigen menghasilkan uap air, membuat hidangan menjadi renyah di luar dan lembut di dalam. Misalnya, seperti jamur dan sayuran. Bahan-bahan ini cenderung mengering di atas panggangan kayu atau arang, tetapi hidrogen memasaknya lebih cepat, menjaga kelembapan dan rasa yang lezat."
Terinspirasi oleh kesuksesan oven batu berbasis hidrogen ini, Toyota kemudian membuat kompor hidrogen tambahan yang melahirkanpanggangan hidrogen. Panggangan tersebut kemudian digunakan dalam berbagai kegiatan balap motor yang didukung Toyota.
Tak lama setelah itu, para pekerja di perusahaan raksasa otomotif Jepang itu juga membuat Kamado, kompor masak tradisional Jepang berbahan bakar kayu.
Ternyata bukan hanya karyawan Toyota yang gabut. Volkswagen (VW) juga pernah membuat olahan sosis kari (currywurst), Bentley dengan produk madu, dan Peugeot dengan penggiling ladanya.