Jika mengutip omongan Menpora Dito Ariotedjo pada saat pelepasan kontingen 10 Juli lalu, bisa jadi saat ini Indonesia tak mau lagi menggantungkan medali hanya ke satu cabor.
Saat acara pengukuhan kontingen di gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga, Menpora Dito Ariotedjo memang tidak menjelaskan lebih rinci tentang target medali.
Namun, ia sempat menyebut dua cabor selain badminton.
”Pastinya untuk emas kami banyak berharap dari badminton. Dilihat dari kualifikasi, kami harus jaga (peluang emas) di panjat tebing dan angkat besi. Itu cabang yang secara hitungan punya potensi besar untuk medali. Kami berharap di Olimpiade ini banyak kejutan dan prestasinya sangat baik,” ujar Dito kala itu.
Jadi, apakah angkat besi dan panjat tebing bisa menyumbangkan emas? tentunya hanya waktu yang bisa menjawab.
Keikutsertaan Indonesia di Olimpiade:
- 1952 Helsinki: 0 medali
- 1956 Melbourne: 0 medali
- 1960 Roma: 0 medali
- 1964 Tokyo: tidak ikut
- 1968 Mexico City: 0 medali
- 1972 Munchen; 0 medali
- 1976 Montreal: 0 medali
- 1980 Moskwa: tidak ikut
- 1984 Los Angeles: 0 medali
- 1988 Seoul: 1 perak
- 1992 Barcelona: 2 emas, 2 perak, 1 perunggu
- 1996 Atalanta: 1 emas, 1 perak, 2 perunggu
- 2000 Sydney: 1 emas, 3 perak, 2 perunggu
- 2004 Athena: 1 emas, 1 perak, 2 perunggu
- 2008 Beijing: 1 emas, 1 perak, 4 perunggu
- 2012 London: 0 emas, 2 perak, 1 perunggu
- 2016 Rio de Janeiro: 1 emas, 2 perak, 0 perunggu
- 2020 Tokyo: 1 emas, 1 perak, 3 perunggu
- 2024 Paris: ?