Baca juga: Mobil Listrik Mudah Diretas di Stasiun Pengisian DC Fastcharger
Menurut Recurrent, sistem AC pada kendaraan listrik dapat mengonsumsi 3 kW hingga 5 kW daya untuk pendinginan awal. Setelah kabin dingin baru penggunaan daya stabil di sekitar 1 kW untuk mempertahankan suhu yang diatur.
Oleh karena itu untuk kendaraan-kendaraan listrik yang dijual di Indonesia, biasanya untuk mengukur jarak tempuh baterainya menggunakan dua metode, yaitu WLTP (Worldwide Harmonised Light Vehicle Test Procedure) dan NEDC (New European Driving Cycle) yang hasilnya berbeda.
Sebagai negara tropis, kita sebaiknya menggunakan patokan WLTP yang lebih mendekati nyata. Kalau menggunakan patokan NEDC, mereka mengukur pada kondisi cuaca di Eropa yang cenderung lebih sejuk. (Foto ilustrasi: FREEPIK)