Relatif kecilnya peluang Bagnaia dibanding Martin walau ia memenangi banyak balapan sebenarnya tak murni dari sprint race.
Pasalnya, Martin hanya unggul satu kemenangan sprint atas Bagnaia.
Tipisnya peluang Bagnaia tak lepas dari banyaknya ia gagal finis alias DNF yang ia alami.
Sepanjang MotoGP 2024, Bagnaia tercatat mengalami DNF sebanyak delapan kali, tiga saat race dan lima di sprint race.
Jumlah itu jauh lebih banyak dari Jorge Martin yang hanya mengalami tiga kali DNF, dua saat race dan sekali pada sprint race.
BACA JUGA: Perbandingan Jumlah Kemenangan Martin vs Pecco pada MotoGP 2024
Hal itu pun diakui Bagnaia.
"Jorge tampil lebih baik di hari Sabtu musim ini dan kami harus mengatakan bahwa ia melakukan pekerjaan yang sangat baik di sana," kata Bagnaia setelah jatuh pada Sabtu terakhirnya di Malaysia.
Ia juga dengan senang hati memberikan pujian atas kemampuan Martin untuk menemukan kecepatan dengan waktu persiapan yang terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali.
"Kemarin Jorge langsung masuk ke lintasan dan mencatatkan waktu 1:56,996, begitu saja," ujar Pecco sambil menjentikkan jarinya saat mengingat kembali catatan waktu Martin yang memecahkan rekor di Q2 di Sepang.