Sistem yang dikembangkan di R&D Mercedes-Benz di Sindelfingen, Jerman ini mengintegrasikan perangkat rem ke dalam sistem penggerak, dengan pengaturan yang sangat mirip dengan rem transmisi.
Sistem rem in-drive tidak menggunakan kaliper. Sebagai gantinya, terdapat kampas rem berbentuk ring yang terpasang pada poros output motor listrik dan ditekan pada ring stasioner yang didinginkan dengan air untuk mencagah panas berlebih.
Baca juga: Memahami Cara Kerja Mobil Berbahan Bakar Hidrogen (Bagian 1)
Menurut Mercedes-Benz, sistem rem in-drive yang komponennya berada dalam sistem tertutup ini tidak memerlukan perawatan sepanjang umur kendaraan, sehingga menghemat biaya perbaikan dan penggantian rem secara signifikan.
Bahkan debu rem dikumpulkan dalam kompartemen kecil di dalam sistem yang tidak memerlukan pengosongan. Debu rem sendiri adalah salah satu kontributor utama polusi, terutama di daerah perkotaan dengan lalu lintas padat.
Sebagai contoh: Jika Anda pernah berkendara menuruni jalan curam yang panjang, seperti di daerah Nagreg, Bandung, Jawa Barat, pasti akrab dengan bau debu rem dan ketidaknyamanan di saluran pernapasan.
Keunggulan Sistem Rem In-Drive
Meskipun sistem rem in-drive ini masih dalam tahap pengujian, Mercedes memperkirakan masalah seperti 'brake fade' akibat overheat tidak akan terjadi karena sistem ini didinginkan dengan air.