5 Fakta soal Rencana Rwanda Jadi Tuan Rumah Balapan F1
Salah satu negara Afrika, Rwanda secara resmi mengajukan diri untuk menyelenggarakan balapan Formula 1
3. F1 di Afrika dalam 35 tahun
F1 dan FIA tengah berupaya mengadakan kembali balap grand prix di benua Afrika.
F1 belum pernah diadakan di Afrika sejak terakhir kali diadakan di Kyalami, Afrika Selatan pada 1993.
"Saya gembira mengumumkan secara resmi bahwa Rwanda berniat membawa kembali sensasi balapan ke Afrika, dengan menjadi tuan rumah grand prix Formula 1," kata Domenicalli.
BACA JUGA: 2 Pembalap yang Akan Dipilih Lewis Hamilton jika Punya Tim F1 Sendiri
4. Didukung Lewis Hamilton
Upaya untuk membawa F1 kembali ke Afrika telah didukung sepenuhnya oleh Lewis Hamilton.
"Kita tidak bisa menambahkan balapan di lokasi lain dan terus mengabaikan Afrika," ucap juara dunia 7 kali yang musim depan pindah ke Ferrari ini.
"Tidak ada yang memberikan apa pun kepada Afrika. Ada banyak sekali pekerjaan yang perlu dilakukan di sana. Saya rasa banyak orang di dunia yang belum pernah ke sana tidak menyadari betapa indahnya tempat itu, betapa luasnya tempat itu."
"Saya pikir dengan menggelar grand prix di sana, itu akan benar-benar dapat menyoroti betapa hebatnya tempat itu dan mendatangkan pariwisata dan berbagai hal lainnya. Jadi mengapa tidak," pungkas Hamilton.
5. Dihantui soal catatan HAM
Seperti halnya Arab Saudi, Rwanda juga dilaporkan tak memiliki track record yang baik soal hak asasi manusia (HAM).