Tiongkok Diklaim Jadi Raksasa Otomotif Kendaraan Listrik di 2025
Penjualan mobil listrik di Tiongkok akan semakin booming melampui target yang ditetapkan pemerintah Tiongkok
Menarik, analis memperkirakan bahwa tren ini akan terus berlanjut di masa mendatang dan mengklaim bahwa raksasa otomotif kendaraan listrik Tiongkok tidak dapat dibendung.
Sayangnya dengan kelebihan pasokan model, persaingan yang ketat dan perang harga, akan mengakibatkan matinya banyak merek lokal.
Selain itu, produsen mobil Eropa, Jepang, dan AS, yang beberapa tahun lalu mendominasi pasar mobil listrik terbesar di dunia, kini penjualannya mengalami penurunan tajam, karena pembeli beralih ke merek domestik.
Pada tahun 2020, mobil asing menyumbang 64 persen dari penjualan mobil baru, sementara pada tahun 2024 pangsa mereka anjlok menjadi hanya 37 persen.
Berbanding terbalik dengan Tiongkok, penjualan kendaraan listrik di Jerman sepanjang tahun ini mengalami penurunan, lantaran pencabutan subsidi oleh pemerintah Jerman sehingga memengaruhi permintaan mobil listrik.
Hal itu mengakibatkan perusahaan seperti VW Group harus melakukan pemutusan hubungan kerja besar-besaran bahkan penutupan pabrik, yang memicu reaksi serikat pekerja dengan mengancam pemogokan besar-besaran jika rencana tersebut dilaksanakan.