Indonesia pun terus memanen medali di cabor yang diyakini sudah eksis sejak seribu tahun lalu itu.
Emas pertama didapatkan di nomor Bare Hand Form Grup Putra dengan formasi Muhammad Martin Ramadhan, Tedi Hidayat, dan Sendiagi Putra.
Tim tersebut mencatatkan skor 8,75 alias unggul 0,25 poin dari tim tuan rumah Kamboja.
Tak hanya tim putra, tim putri Indonesia untuk nomor yang sama juga mendapatkan emas.
Tidak berhenti sampai di situ, tim yang diisi oleh Gema Nur Arifin dan Yazid Hanifam Kurniawan juga membawa pulang emas untuk nomor Duo Group Performance Putra dengan skor 8,67, lagi-lagi kembali mengungguli tim tuan rumah yang harus puas di posisi kedua dengan skor 8,5.
Selain medali emas, Indonesia juga meraih medali perak melalui Yazid Hanifam Kurniawan di nomor Phkak Form Tunggal Putra. Ia kalah tipis dari rivalnya, yakni tuan rumah Kamboja (7,5) dengan skor 7,33.
Pelatih timnas Indonesia asal Kamboja, Pok Eang mengatakan pencapaian tim yang turut ia asuh sehingga bisa memperoleh banyak medali untuk Skuad Garuda, merupakan bentuk nilai kerja keras dan kegigihan yang merupakan tujuan utama dari bela diri itu sendiri.
Pok Eang sangat bahagia karena atlet Indonesia bisa diandalkan dan memiliki semangat yang bagus, meskipun mempelajari kun bokator dari awal penuh dengan tantangan.
Sementara itu, pelatih timnas Kun Bukator Indonesia Agus Nanang Sunarya menilai potensi atlet nasional di cabang olahraga asal Kamboja itu bisa dikembangkan lebih jauh lagi.