Friday, September 20, 2024

Alih-alih menang dan bersaing di papan atas, Marquez lebih sering mencium aspal dan gagal menyelesaikan balapan.

Terkait hal ini, pembalap penguji Honda, Stefan Bradl sempat mengungkapkan sebuah fakta.

Kata Bradl, Honda kalah bersaing dalam perubahan teknologi balap di MotoGP.

Eks rival Marquez saat di MotoGP 2011 itu percaya Marquez masih punya potensi besar.

Namun teknologi motor di MotoGP menghambat pembalap yang identik dengan nomor 93 itu.

Bradl merasa Marquez menjadi korban dari evolusi motor MotoGP yang sudah bergerak ke arah yang sama seperti Formula 1.

Dalam perubahan teknologi ini, kendaraan balap punya peran lebih besar daripada talenta pembalap.

Teknologi aerodinamika membuat pembalap bisa memanfaatkan bantuan lebih besar dalam berkendara.

Di sisi lain, Marquez adalah pembalap yang punya keterampilan alami dalam mengatasi kekurangan motor.

Nah, ketrampilan alami inilah yang sulit dimanfaatkan Marquez saat motor Honda pada dasarnya sudah kalah bersaing dengan kompetitor lain.

Baca juga: "Akibat Orang Ketiga", Indonesia Gagal Dapat Tambahan 2 Emas Asian Games

Sebab, ketika dia berusaha memacu motornya melewati batas akan menimbulkan risiko lain.

Risiko tersebut adalah motor menolak untuk diintervensi seperti kinerja lane keeping assist pada mobil masa kini.