Baca juga: Penyebab Mesin Brebet Setelah Dicuci dan Solusinya
Roller sendiri memiliki bobot spesifik yang disesuaikan dengan karakter dan spesifikasi yang ditentukan oleh pabrikan. Jika bobotnya ditambah, rasio akan semakin cepat menuju rasio 'top gear', di mana diameter puli depan membesar dan puli bagian belakang mengecil secara maksimal.
Sebaliknya jika bobotnya dikurangi dari bobot standarnya, semakin lambat CVT menuju rasio 'top gear'. Ibarat transmisi manual, karakternya mirip pengendara yang hobi main di gigi rendah.
Efeknya, performa motor menjadi terasa lebih gesit dan responsif diajak bermain 'stop 'n go' di kemacetan. Namun saat di jalan lurus, mesin terasa menggerung dan sedikit lamban menuju rasio 'top gear', serta lebih boros bahan bakar.
Baca juga:
Sebalinya bila roller diganti dengan bobot yang lebih berat, kelincahannya akan sedikit berkurang. Bobot roller yang lebih berat juga membuat rasio menuju 'top gear' lebih mudah sehingga putaran mesin cenderung lebih 'santai'.
Karakter 'santai' ini tentu cocok untuk pengendara yang tidak agresif sehingga konsumsi bahan bakar pun bisa lebih hemat jika penambahan bobot roller diukur dengan benar. (tim otomotif sportcorner.id/ilustrasi: Astramotor.co.id)