Mengacu ke semangat yang ada pada logo itulah, ajang ini mewajibkan cabor yang dipertandingkan harus diikuti oleh perwakilan dari masing-masing benua.
Nah, hal inilah yang membuat negara Afrika pasti akan punya wakil kendati mereka tak aktif mengikuti event voli dunia skala global.
Di struktur FIVB, Afrika memang masih menjadi konfederasi yang berdiri sendiri dengan nama CAVB. Berbeda halnya dengan Oseania yang menginduk ke Asia.
Dengan demikian, Konfederasi Voli Afrika tetap punya hak mengirim wakil ke Olimpiade, minimal satu tim.
Karena Kenya menyandang status sebagai tim Afrika dengan ranking tertinggi, maka mereka pun lolos ke Olimpiade dengan predikat tersebut.
Baca juga: Alokasi 12 Tim Peserta Olimpiade Paris 2024 Cabor Voli, Hanya 6 yang Diambil dari Kualifikasi
KENAPA TIDAK ADA NEGARA AFRIKA YANG MAIN DI VNL?
Tak kunjung adanya negara Afrika yang tampil di VNL sebenarnya masih ada kaitannya dengan aturan main yang berlaku di ajang tersebut.
VNL sendiri menerapkan format yang mengenal istilah adanya tim inti dan tim penantang.
Tim inti adalah tim-tim pendiri VNL yang punya "kekebalan" untuk tidak bisa didegradasi, seburuk apapun penampilan mereka di ajang tersebut.