Terlepas dari keberhasilan meraih perunggu, capaian badminton Indonesia di Paris 2024 jadi yang terburuk kedua sepanjang sejarah sejak cabor ini ditandingkan di Olimpiade.
Baca juga: Indonesia Melempem, Karena Jokowi Tak Beri Target Medali Olimpiade?
Capaian badminton Indonesia di Paris 2024 sedikit lebih baik daripada London 2012 yang kala itu tidak sama sekali meraih medali.
Baik tim badminton Indonesia di London 2012 dan Paris 2024 sama-sama gagal melanjutkan tradisi emas Olimpiade.
Hanya saja, di London 2012, tim badminton Indonesia tidak membawa pulang satupun medali.
Jumlah atlet yang diberangkatkan kontingen Indonesia pada Olimpiade Paris 2024 mencapai 29 orang alias yang terbanyak dalam 20 tahun terakhir.
Jumlah perwakilan atlet saat ini lebih banyak dibandingkan dengan edisi Tokyo 2020 dan Rio 2016 (28 orang), London 2012 (22 orang), dan Beijing 2008 (24 orang).
Sejarah berbicara, jumlah kontingen sering berbanding lurus dengan raihan medali.
Semakin banyak jumlah atlet, semakin besar pula prestasi yang diraih.
Hal itulah yang tecermin dari edisi Barcelona 1992 (42) dan Sydney 2000 (47) saat Indonesia mencatatkan wakil terbanyak dalam sejarah keikutsertaan di Olimpiade.
Edisi Barcelona merupakan yang terbaik dari sisi kualitas medali dengan 2 emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Edisi Sydney unggul dalam kuantitas medali dengan 1 emas, 3 perak, dan 2 perunggu.