Laporan terbaru dari Bank of America, Car Wars, mengungkap pergeseran strategi produsen mobil konvensional yang kini lebih berhati-hati dalam menyusun proyeksi ambisius penerapan EV.
Baca juga: VinFast Resmikan Pembangunan Pabrik di Indonesia
Kendaraan ICE, meskipun diprediksi akan meredup, masih menjadi sumber pendapatan utama. Hal ini membuat produsen mobil konvensional terpaksa mengandalkan penjualan mobil ICE untuk mendanai revolusi listrik mereka.
Bebas dari masa lalu
Bagi VinFast, masa depan tampak cerah bagi para perusahaan EV pure-play pendatang baru yang tak terbebani masa lalu. Menjadi spesialisasi pada EV tanpa bayang-bayang teknologi konvensional, mereka menjadi pemain yang lincah, inovatif, dan berfokus pada masa depan industri EV.
faktor itulah yang membuat VinFast dari perusahaan induk Vingroup dapat dengan cepat membuat gebrakan di pasar kendaraan listrik. Mulai dari pembangunan pabrik hingga pengiriman pertama mobil listriknya.
Baca juga: VinFast VF 5 dengan Banderol Rp310 Juta atau Rp242 Juta
Berkat dukungan Vingroup sebagai konglomerat swasta terbesar di Vietnam dengan portofolio multi-industri, VinFast berhasil membangun pabrik mobil modern di atas lahan rawa di Vietnam hanya dalam 21 bulan.
VinFast berhasil bertransformasi menjadi produsen kendaraan listrik pada 2021 dan mengirimkan mobil listrik pertama kepada konsumen pada Desember di tahun yang sama.