Manajer dana di DS Asset Management Co di Seoul Yoon Joonwon mengungkap pada Bloomberg bahwa kualitas sumber baterai mungkin mempengaruhi situasi ini
“Sulit untuk mengatakan saat ini apakah baterai Farasis (buatan Tiongkok) menjadi penyebab. Namun ada sentimen umum bahwa risikonya lebih tinggi dengan produsen baterai kecil dibandingkan produsen besar seperti CATL (buatan Tiongkok) maupun (baterai) buatan Korea,”
Berdasarkan situs web Hyundai dan Kia, baterai mobil di bawah naungan HMG ini menggunakan produk baterai dari raksasa Korea seperti LG dan SK On, serta produsen baterai Tiongkok terkemuka CATL.
Baca juga: Hyundai Lirik Bisnis Transportasi Udara di Indonesia
HMG mengumumkan pembaruan pada perangkat Battery Management System (BMS) yang membantu memantau ketidakberesan dan memberi tahu pemilik jika ada masalah.
"Ketika BMS mendeteksi adanya kerusakan, sistem ini akan segera menilai tingkat risiko dan memulai langkah-langkah kontrol keselamatan kendaraan," lapor Korea Times.
Data abnormal tersebut kemudian dikirimkan ke pusat dukungan jarak jauh produsen mobil, yang kemudian secara otomatis mengirimkan pesan teks kepada pelanggan.