Ini Efek Buruk Ban Mobil yang Kelebihan Tekanan Angin
Efek tekanan angin yang berlebih (over inflation) akan membuat keausan ban di bagian tengah.
www.sportcorner.id - Ban merupakan komponen mobil yang pertama bersentuhan dengan jalan, oleh karenanya mengisi tekanan angin ban mobil harus tepat. Jika tidak sesuai dengan yang dianjurkan, si karet bundar berpotensi cepat rusak. Risiko terburuk mobil bisa mengalami pecah ban saat dikendarai saat kecepatan tinggi.
Menurut laman Suzuki Indonesia, efek tekanan angin yang berlebih (over inflation) akan membuat keausan ban di bagian tengah. Saat dikendarai mobil juga terasa terombang-ambing, dan sangat berbahaya karena mobil cenderung sulit dikendalikan.
Selain itu, pengisian angin yang berlebih dapat membuat tekanan pada sisi pelek, sehingga akan beresiko mudah rusak dan gampang meledak jika menabrak lubang atau benda lainnya di jalan.
Agar menjaga kondisi ban tetap prima, untuk tidak membawa beban/muatan secara berlebihan. Tujuannya agar kondisi ban lebih awet, karena beban berlebih akan meningkatkan tekanan terhadap ban.
Berdasarkan hasil pengetesan, 80 persen kerusakan di bagian ban disebabkan oleh tekanan angin yang tidak tepat. Bisa jadi angin terlalu keras atau kurang angin.
Cara untuk mendeteksinya pun tak sulit. Jika bagian ban terlihat membulat di bagian tapak, meski mobil sudah diisi beban, itu tandanya tekanan angin sangat berlebihan. Kalau kondisi ini dibiarkan, maka permukaan ban bisa aus di bagian tengah saja.
Kemudian untuk mendeteksi jika ban kekurangan angin, ini juga cukup gampang. Bisa melihat bagian samping ban yang terlihat menggembung. Jika ini dibiarkan, maka permukaan bagian tepi ban akan aus terlebih dahulu.