Gaikindo Optimis Industri Otomotif Tetap Tumbuh di 2025
Sektor penjualan kendaraan bermotor di Indonesia menunjukkan tanda-tanda optimisme yang menggembirakan.
"Ini memberikan semacam blessing in disguise. Karena jumlah hari kerja yang terpotong di bulan Maret itu relatif sedikit. Jadi ini memberi kesempatan kalau memang masyarakat punya daya beli, mereka masih bisa belanja," ujarnya.
Selain itu, insentif pajak kendaraan yang masih berlaku hingga April 2025 turut menjadi pendorong semangat masyarakat untuk berbelanja. Insentif ini diharapkan dapat memberi angin segar bagi pasar otomotif, yang masih berusaha bangkit dari penurunan daya beli sejak tahun lalu.
Lebih lanjut Kukuh mengatakan, optimisme lain juga datang dari kebijakan pemerintah yang mulai memberikan insentif untuk kendaraan hybrid dengan potongan pajak sebesar 3 persen sejak Januari 2025.
Langkah ini diharapkan dapat mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya kendaraan ramah lingkungan sekaligus meningkatkan penjualan kendaraan dengan teknologi hybrid. Tidak hanya faktor domestik, tetapi juga perkembangan pasar ekspor menjadi pendorong optimisme.
Menurut data terbaru, Filipina menjadi tujuan ekspor kendaraan terbesar Indonesia, terutama untuk kendaraan komersial. Selain itu, pasar kendaraan MPV dan 7-seater di Amerika Latin seperti Meksiko menunjukkan permintaan yang tinggi.
Namun, kata dia, untuk mencapai potensi ini dibutuhkan kerja sama yang erat antara pabrikan, pemerintah, dan sektor terkait. Dengan berbagai faktor pendukung ini, Gaikindo optimistis untuk Kuartal II 2025 tetap tinggi.
Harapannya, sektor otomotif Indonesia akan terus berkembang dengan adanya dukungan kebijakan pemerintah, insentif pajak, serta peningkatan daya beli masyarakat.