Djokovic merupakan pemain kelima yang memenangi 'Golden Slam' di nomor tunggal setelah Rafael Nadal, Serena Williams, Andre Agassi, dan Steffi Graf.
Bagi Djokovic, sensasi menjuarai Olimpiade tentu saja berbeda dari gelar-gelar lain yang pernah dimenanginya.
"Semua yang saya rasakan pada saat saya menang melampaui semua yang saya pikirkan atau harapkan," kata Djokovic dikutip dari BBC.
"Berada di lapangan itu dengan pengibaran bendera Serbia, menyanyikan lagu kebangsaan Serbia, dengan emas di leher saya, saya pikir tidak ada yang dapat mengalahkan itu dalam hal olahraga profesional.
Djokovic telah berbicara tentang Olimpiade sebagai puncak prestasi dan emosi mewakili negaranya yang juga telah memengaruhinya dalam empat Olimpiade terakhirnya.
Keluarganya menyaksikan dari tribun, membawa bendera Serbia, sementara putrinya Tara membawa tanda bertuliskan "Ayah adalah yang terbaik".
Pada empat percobaan sebelumnya, ia hanya memenangkan perunggu tunggal di Beijing pada tahun 2008, finis keempat di London 2012, menderita kekalahan awal yang emosional di Rio pada tahun 2016 dan kalah dalam pertandingan medali perunggu di Tokyo tiga tahun lalu.
"Ini jelas merupakan prestasi olahraga terbesar yang pernah saya raih," ucap Nole.
Baca juga: Rekor Carlos Alcaraz: Jadi Petenis Termuda yang Juarai Wimbledon 2024