www.SportCorner.id - Atlet angkat beban Indonesia, Nurul Akmal, rupanya tidak sendirian dalam kampanye mengenakan hijab di tengah isu soal pemakaiannya di Olimpiade Paris 2024.
Ada pula Sifan Hassan. Anggota kontingen Belanda itu juga tetap kukuh mengenakan penutup kepalanya demi mengikuti syariat agama Islam walau di tengah perlombaan sengit sekalipun.
Hassan berhasil meraih medali emas dari cabor lari marathon. Ia jadi yang pertama melewati garis akhir dalam waktu 2 jam 22 menit 55 detik.
Catatan tersebut membuat Tigst Assefa asal Etiopia dan Hellen Obiri dari Kenya harus puas dengan medali perak serta perunggu saja.
Prestasi Hassan pun membuatnya viral karena hijab memang sempat berada di tengah pusaran kontroversi Olimpiade Paris 2024.
Baca juga: ASEAN di Olimpiade Paris 2024: Filipina Terbaik, Indonesia Runner Up
Pasalnya Prancis sebagai tuan rumah melarang para atletnya untuk berkompetisi jika tidak menanggalkan busana penutup aurat kepala tersebut.
Alhasil pemerintah negara Eropa tersebut mendapatkan banyak hujatan serta kritik. Terutama mengingat mereka memiliki jumlah penduduk muslim yang jumlahnya tidak sedikit.
Sekitar 10-20% warga negara Prancis adalah pemeluk agama Islam baik itu yang berstatus pendatang maupun pribumi.