- Salbutamol
5. Diuretik
Diuretik digunakan untuk mengurangi berat badan dengan cara meningkatkan produksi urine, sehingga atlet dapat menurunkan berat badan dengan cepat. Namun, diuretik juga digunakan untuk menutupi penggunaan zat doping lain. Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi ekstrem. Contohnya:
- Furosemide
6. Transfusi Darah
Transfusi darah dilakukan untuk meningkatkan kadar hemoglobin dalam tubuh yang berfungsi membawa oksigen ke otot, sehingga meningkatkan daya tahan. Metode ini sangat populer di olahraga ketahanan seperti balap sepeda dan lari jarak jauh.
Dampak Penggunaan Doping
Penggunaan doping memiliki dampak buruk tidak hanya pada performa olahraga, tetapi juga pada kesehatan jangka panjang. Berikut beberapa dampak negatif dari doping:
1. Kerusakan Organ
Penggunaan doping, terutama steroid anabolik, dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal, dan jantung. Penggunaan jangka panjang bisa berujung pada gagal organ dan komplikasi medis serius lainnya.
2. Gangguan Hormonal
Steroid anabolik dapat mengganggu keseimbangan hormon alami tubuh, menyebabkan efek samping seperti jerawat parah, suara yang semakin kasar (pada wanita), ginekomastia (pembesaran payudara pada pria), hingga gangguan reproduksi.
3. Risiko Kematian
Penggunaan EPO atau transfusi darah tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan penggumpalan darah yang berpotensi menyebabkan serangan jantung atau stroke. Kasus-kasus kematian akibat doping kerap terjadi di olahraga ketahanan tinggi seperti balap sepeda.