4. Ketergantungan
Beberapa jenis doping, seperti stimulan dan steroid, dapat menyebabkan ketergantungan. Atlet yang sering menggunakannya berisiko mengalami kecanduan dan ketergantungan psikologis, yang dapat mengakibatkan efek samping mental seperti depresi atau agresi berlebihan (roid rage).
5. Degradasi Reputasi
Atlet yang terbukti menggunakan doping biasanya akan didiskualifikasi dari kompetisi, dilarang bertanding untuk periode tertentu, atau bahkan dicabut gelar dan penghargaan yang telah diraihnya. Selain itu, reputasi mereka dalam dunia olahraga juga hancur.
Peraturan Doping dalam Olahraga
Untuk mencegah penggunaan doping, badan olahraga dunia seperti WADA (World Anti-Doping Agency) dan IOC (International Olympic Committee) telah menetapkan peraturan ketat mengenai doping. Berikut beberapa langkah yang diambil untuk mengatasi doping:
1. Daftar Zat Terlarang
WADA setiap tahun memperbarui daftar zat-zat yang dilarang digunakan oleh atlet. Semua atlet, pelatih, dan tim medis wajib mematuhi daftar ini dan menghindari zat-zat yang terlarang.
2. Tes Doping
Tes doping dilakukan baik sebelum, selama, maupun setelah kompetisi untuk mendeteksi penggunaan zat terlarang. Tes ini melibatkan pemeriksaan sampel urine atau darah untuk memastikan tidak ada zat doping dalam tubuh atlet.
3. Sanksi
Atlet yang terbukti menggunakan doping akan dikenakan sanksi yang sangat ketat, mulai dari denda hingga larangan bertanding selama beberapa tahun atau bahkan seumur hidup. Dalam beberapa kasus, atlet yang melanggar peraturan doping juga bisa dikenai hukuman pidana.