Friday, September 20, 2024

"@rakahi12 gini, perlu dipahami, nggak semua cabor disana juga ada produksi penyiaraannya. Itu semua ada dalam perjanjian antara yang punya lisensinya. Gitu," tulis Prabu Revolusi melalu akun @praburevolusi.

Baca juga: [Klasemen Perolehan Medali Asian Games, 25 September: Indonesia Stagnan]

"Jadi nggak bisa kita sembarang nayangin. Yang jelas cabor-cabor lain dicover dalam bentuk pemberitaan. Emas pertama Indonesia saja ada pemberitaannya, kita buat Breaking News!," lanjutnya.

Di luar soal kejadian selama Asian Games, MNC Grup memang sudah kerap menjadi sasaran kritikan terkait kualitas layanan pada siaran langsung pertandingan olahraga yang mereka tayangkan.

Beberapa pekan lalu, aplikasi OOT milik MNC Grup, Vision+ tak bisa menayangkan siaran langsung pertandingan saat laga FIFA match day antara Indonesia vs Turkmenistan.

Padahal, siaran langsung di Vision+ adalah tayangan berbayar yang seharusnya berbanding lurus dengan baiknya kualitas layanan.

Pada Juni, stasiun TV Inews juga diprotes badminton lovers di jagad twitter karena menayangkan wawancara dengan Hary Tanoesoedibyo di tengah-tengah jalannya pertandingan.