Wednesday, December 04, 2024

Beda Henti Jantung dan Serangan Jantung, Penyebab Zhang Zhi Jie Kolaps
Tips Kesehatan

Beda Henti Jantung dan Serangan Jantung, Penyebab Zhang Zhi Jie Kolaps

  • Reza Adi Surya - 02/07/2024, 15:39
    Durasi Baca: 4 Menit
Keluarga Zhang Zhi Jie masih terus mendesak agar BWF bertanggung jawab atas kematian pebulutangkis China itu di ajang Badminton Asia Junior Championship 2024.

Jika tidak segera mendapat penanganan, kondisi ini dapat menyebabkan kematian. Namun berbeda dengan henti jantung, ketika mengalami serangan, jantung tidak berhenti berdetak.

Gejala henti jantung:

1. Napas terputus atau tidak bernapas sama sekali.
2. Pupil mata masuk ke dalam tengkorak kepala.
3. Lemas secara tiba-tiba.
4. Tidak sadarkan diri.
5. Warna kulit menjadi pucat kebiruan.
6. Denyut nadi atau detak jantung tidak dapat ditemukan.

Gejala serangan jantung:

1. Sesak napas.
2. Sakit perut yang dapat disertai dengan mual dan muntah.
3. Merasa sangat lemas.
4. Keringat dingin.
5. Detak jantung tidak beraturan.
6. Pusing atau kepala terasa ringan.
7. Kontraksi otot di sekitar dada, leher, dan lengan.
8. Rasa nyeri pada perut atas (diafragma), dada, tangan, rahang atau di sekitar tulang belikat pada punggung bagian atas.

Pada kebanyakan kasus, henti jantung terjadi karena adanya aritmia yang berasal dari bilik jantung, atau yang juga dikenal dengan nama fibrilasi ventrikel.

Kondisi ini terjadi akibat adanya gangguan kelistrikan otot jantung, yang membuat aliran darah ke seluruh tubuh dan jantung dapat terhenti.

[Baca Juga: Roster Timnas Voli Putri Jepang di Olimpiade 2024]

Namun, aritmia yang terjadi juga bisa berasal dari serambi jantung sebelah kanan atau fibrilasi atrial. Kondisi ini menyebabkan gangguan sinyal untuk memompa darah pada otot bilik jantung yang berakibat pada terjadinya henti jantung.

Sementara itu, serangan jantung umumnya disebabkan oleh adanya penyumbatan arteri jantung secara progresif akibat penyakit kardiovaskuler.

Penyumbatan ini dapat dipicu oleh tumpukan lemak darah atau kolesterol, yang kemudian meningkatkan tekanan darah yang menggerus dinding pembuluh darah sehingga terjadi luka dan penumpukan darah beku dan inflamasi.

"Jika terjadi kondisi gangguan elektrik pada jantung, pertolongan di dua menit awal akan memperpanjang kemungkinan hidup dari atlet untuk dibawa ke rumah sakit agar menjalani penangangan lebih lanjut," ujar dokter Tirta, dalam postingannya di Instagram, Selasa (2/7/2024).