www.SportCorner.id - Gugatan tersebut menyebutkan bahwa Toyota secara efektif memaksa pemilik Mirai untuk membeli hidrogen dari First Element yang dituduh memproduksi hidrogen dari bahan bakar fosil alih-alih alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Class action tersebut juga menuding bahwa produsen mobil itu menggunakan praktik bisnis yang tidak kompetitif untuk memonopoli pasar bahan bakar untuk mobil hidrogen di California.
Akibatnya,pemilik Mirai harus membayar lebih untuk mengisi kendaraan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) mereka dan mengakibatkan pemborosan jutaan dolar dari uang pajak untuk sebuah stasiun hidrogen yang tidak dapat beroperasi.
Baca juga: Bahaya Membawa Paket Es Krim di Kabin Mobil
Gugatan yang diajukan oleh sekelompok pembayar pajak di California AS ini bermula dari cerita sebuah stasiun bahan bakar hidrogen energi bersih yang dibangun pada 2010 oleh California State University, Los Angeles, dengan dana hibah dari pemerintah negara bagian.
Toyota dituduh menerapkan standar ketat secara retrospektif pada fasilitas tersebut yang mencegahnya beroperasi, meskipun fasilitas tersebut telah memenuhi semua regulasi yang ditetapkan oleh negara bagian.
Dengan diduga menggunakan pengaruhnya untuk menghapus stasiun dari situs web Hydrogen Fuel Cell Partnership yang secara efektif memblokirnya dari layanan publik, Toyota tidak hanya menghambat persaingan tetapi juga menyebabkan pemborosan uang pajak.