Apakah Makanan yang Dibakar Berbahaya bagi Kesehatan Tubuh?

Jelang pergantian tahun, masyarakat pada umumnya melakukan pesta dan merayakannya dengan mengonsumsi makanan yang dibakar.

Share:
Ilustrasi sate bakar/foto: Freepik.
Tips Kesehatan
Ilustrasi sate bakar/foto: Freepik.

Tidak hanya pada daging, senyawa tersebut juga ditemukan pada olahan ayam dan ikan yang dibakar.

Selain senyawa tersebut, ada juga polycyclic aromatic hydrocarbons atau PAHs.

[Baca juga: Ukuran Penis Standar saat Lembek & Ereksi, Perut Buncit Bikin Pendek dan Kecil?]

Senyawa tersebut berhubungan dengan risiko terjadinya kanker.

Mengonsumsi makanan yang dibakar dalam jumlah yang terlalu banyak juga dapat mengganggu metabolisme tubuh.

Selain itu, makanan yang dibakar kerap kali tidak matang secara merata dan berpotensi cacing dan larva ikut dikonsumsi.

Makanan yang dibakar juga berpotensi menaikkan asam lambung. Apalagi bagi penderita maag yang mudah terpicu.

Namun, Anda tetap diperbolehkan mengonsumsi makanan yang dibakar dalam batasan sewajarnya.

[Baca juga: Jenis Olahraga yang Cocok untuk Orang Kurus, Bisa Dilakukan di Rumah]

Anda juga perlu memperhatikan tingkat kematangan makanan yang dibakar dan jangan sampai gosong.

Sebelum dibakar, Anda harus memperhatikan kebersihan bahan makanan tersebut dan tempat pembakaran yang digunakan.


Baca Juga

9 Makanan untuk Kurangi Depresi

7 Manfaat Minum Kopi Hitam Tanpa Gula

Pengecekan ternak babi oleh petugas (Dokumentasi Humas Kementan)

3 Gejala Demam Babi Afrika, Menular ke Manusia?

Ilustrasi kaki pelari yang mengalami cedera/foto: Neo Rheumacyl.

6 Tanda Tubuh Kekurangan Zat Besi

Hujan deras saat laga Dewa United vs Bali United di Indomilk Arena, Tangerang, 8 Desember 2023

Bukan Main Hujan yang Bikin Sakit, tapi...

Mencegah Gejala Gegar Otak / Freepik

Kenali Gejala dan Cara Mencegah Gegar Otak

Hipotermia  di Musim Hujan / Freepik

Tips Mencegah Hipotermia di Musim Hujan

Cedera Otot saat Gym / Website Eka Hospital

Cara Mencegah Cedera Otot Robek Saat Gym