Manusia purba akan mencari mangsa melalui teknik yang disebut perburuan persistensi, dimana mereka akan berlari berjam-jam.
Ketahanan lari manusia hingga saat ini menjadi bukti keterampilan dan ketahanan nenek moyang di zaman dahulu.
Pada zaman dahulu, manusia diketahui memiliki daya tahan berlari lebih cepat dari serigala, cheetah, atau kuda.
Namun, apakah hal tersebut mungkin terjadi dalam kemampuan?
Faktanya, kemampuan dan daya tahan tubuh manusia zaman dahulu tentu akan sangat memungkinkan.
Baca Juga: [Berlari Saat Hujan, Bikin Sehat atau Sakit?]
Namun seiring perkembangan zaman, manusia tidak lagi memiliki kemampuan berlari secepat cheetah.
Bahkan, sosok pelari tercepat dalam sejarah yakni Hussain Bolt, tidak bisa mengalahkan kecepatan cheetah.
Kendati demikian, daya tahan manusia saat berlari dapat ditingkatkan melalui beberapa cara.
Latihan secara perlahan dan bertahap menjadi faktor utama agar manusia dapat berlari dalam jangka waktu yang lama.
Kemudian, pernapasan juga perlu dilatih agar saat berlari jarak jauh secara cepat, tubuh dapat menyesuaikan sirkulasi udara yang dihirup manusia.