Keuntungan didapatkan seseorang karena hidung merupakan saluran napas yang memiliki beberapa fitur untuk mendukung proses pernapasan.
Seperti, bulu dan lendir yang mempunyai fungsi sebagai pengatur kelembaban suhu rongga hidung.
Melalui fitur itu, udara yang masuk dapat disaring untuk mengurangi risiko kambuhnya asma.
Menurut ahli, lebih baik disarankan untuk tarik napas melalui hidung dan keluarkan lewat mulut saat berlari.
Bahkan, metode tersebut dinilai bermanfaat karena dapat menurunkan detak jantung dan membuat otak lebih aktif.
Baca Juga: [Lebih Baik Lari di Pagi atau Sore Hari Agar Performa Tubuh Meningkat?]
Sebenarnya, bernapas melalui hidung atau mulut saat berlari lebih efektif dilihat dari cara pengambilan udaranya.
Saat melakukan aktivitas lari, kesalahan yang paling sering dilakukan adalah mengambil napas dalam frekuensi cepat.
Dengan begitu, oksigen tidak dapat dipompa secara maksimal ke dalam paru-paru karena tubuh lebih cepat lelah.
Cara mengatur napas yang benar saat sedang lari adalah dengan proses menghirup dan mengeluarkan oksigen melalui rasio tiga banding dua.
Yakni, ambil napas panjang dalam tiga langkah pertama dan menghela sebanyak-banyaknya pada dua langkah berikutnya.