Meski, jumlah kalori yang terbakar saat jalan cepat akan sama seperti melakukan jogging.
Baca Juga: [Pentingnya Pemilihan Sepatu Saat Belari, Jangan Pakai Sneakers!]
Sebab, jogging merupakan aktivitas yang membutuhkan tenaga berlebih untuk menerapkan banyak tekanan pada lutut.
Jogging membutuhkan kecepatan pergerakan kaki sekitar lima sampai delapan kilometer per jam.
Berdasarkan gerak motoriknya, berlari tentu saja membutuhkam intensitas yang lebih tinggi daripada jalan cepat dan jogging.
Olahraga jogging dan lari tidak disarankan bagi seseorang yang mmeiliki kondisi anatomis seperti penyandang obesitas.
Saat berlari, seseorang membutuhkan kecepatan sekitar kurang dari delapan kilometer per jam dan kekuatan pada persendian sekitar 2,5 kali berat badan.
Baca Juga: [Kemampuan Lari Manusia Bisa Melebihi Hewan, Alasannya...]
Namun, aktivitas olahraga berjalan dan berlari sama-sama bermanfaat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi.
Sehingga, pilihan aktivitas olahraga lari, jogging atau jalan cepat dapat disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan kenyamanan seseorang.